Peran
Diaspora Indonesia Meraih Peluang Offset
Menuju Kebangkitan Industri Dirgantara Indonesia
Menuju Kebangkitan Industri Dirgantara Indonesia
Dalam rangka menyambut
Congress of Indonesian Diaspora yang pertama di kota Los Angeles pada tanggal
6-8 Juli 2012, perkenankan saya Disapora Indonesia yang mantan karyawan PTDI
dan saat ini bermukim di Seattle,
menurunkan tulisan singkat yang mungkin bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran
bagi kemajuan Industri Dirgantara di tanah air maupun Diaspora Indonesia
lainnya baik di USA maupun diluar USA.
Karena keterbatasan pengetahuan yang saya miliki, saya hanya memfokuskan tulisan
ini untuk hal yang menyangkut PT. Dirgantara Indonesia
Kembali ke habitat adalah
sifat alami mahluk hidup dan bagi Diaspora Indonesia yang pernah bekerja di
Indonesia dalam dunia penerbangan, khususnya dalam industri pesawat
terbang yang dengan suatu hal saat ini
harus mengadu nasib di luar Indonesia dan bekeja diluar keahliannya, tentunya
akan merindukan kembali bekerja ke habitatnya jika kesempatan tersebut terbuka.
Nampaknya masih cukup
banyak Dispora Indonesia yang belum mengetahui tentang keberhasilan yang telah
diperoleh pihak Indonesia dalam memperoleh komitment offset/kompensasi dari
Boeing atas pembelian pesawat Boeing oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia
dan Lion Air.
Berkat
lobby dan negosiasi tingkat tinggi yang dilakukan oleh Dubes RI di USA, Dr.
Dino Patti Djalal, usaha
menggapai peluang offset yang telah dilakukan pihak Indonesia sejak Roll Out
Boeing 737-900ER yang dipesan Lion Air pada tahun 2006, berbuah hasil pada awal
2012, dimana Boeing Company memberi
commitment offset kepada Indonesia sebanyak 30% dari total pembelian Lion Air
dan Garuda
Pembelian pesawat udara
sipil Boeing 737-500,600, B737-800NG oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia
dan 737-900ER, 737-MAX, 787-8 oleh Lion Air dengan jumlah cukup besar yang
nilainya sudah mencapai US$35.00 Billion dan nilainya akan makin bertambah
besar dimasa depan dengan adanya
kemungkinan pembelian pesawat Boeing fari kedua maskapai penerbangan
diatas dan juga dari maskapai penerbangan lainnya di Indonesia.
Apakah itu ”OFFSET” ?
Offset merupakan praktek
pemberian kompensasi oleh industri asing sebagai persyaratan dari suatu negara
ketika melakukan pembelian. Biasanya offset dipakai untuk mengembangkan
industri domestik negara pembeli, transfer teknologi, memajukan investasi, dan
meningkatkan lapangan pekerjaan .
Keuntungan dari offset
adalah mendapatkan teknologi baru, mendukung industri domestik yang strategis,
mendapatkan akses terhadap pasar baru, meningkatkan nilai ekspor, dan
meningkatkan hubungan dengan perusahaan multinasional.
Berangkat dari pemikiran
bahwa kita tidak real masyarakat
Indonesia hanya menjadi konsumen dari produk bangsa lain sedangkan di Indonesia
sendiri , anak bangsa ini sudah memiliki kemampuan dari pengalaman yang ada
dalam bidang rancang bangun pesawat dan pembuatan komponen dalam memproduksi pesawat, sedangkan pengguna
produk pesawat Boeing yang dibeli adalah masyarkat Indonesia, wilayah udara
adalah milik Indonesia, uang yang diperoleh maskapai dari para penumpang adalah
rupiah Indonesia, tentunya keberhasilan meraih peluang offset/kompensasi yang
telah diperoleh oleh Dubes RI , Dr. Dinno Patti Djalal harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya sebagai wahana untuk bangkitnya industri dirgantara di
Indonesia.
Saat ini ada lebih kurang 60
Diaspora Indonesia lulusan dari berbagai universitas di Indonesia, Amerika,
dan Eropa bekerja di Boeing Company pada program pesawat terbang 737, 747, 757,
767, 777, 787
Bidang pekerjaan dan karir
Diaspora Indonesia pada industri pesawat terbang ‘Boeing’ cukup luas dan
bervariasi, seperti:
o -
Management -
Tehnikal Leader
o - Design
Engineer - Stress
Engineer
o -
Keuangan -
Pemasaran
o -
Pengetesan Struktur - Test
Terbang
o - Lean
Office -
Assembler, dll.
Sebagian besar dari Diaspora Indonesia tersebut pernah bekerja dan
mendapatkan bekal pengalaman bekerja di
PT.Dirgantara Indonesia.
Data-data diatas membuktikan bahwa anak bangsa Indonesia tidak perlu diragukan lagi
dan mampu untuk berkarya dalam industri pesawat terbang bagi bangsanya kalau
diberikan kesempatan, dibina dan diperhatikan oleh pemerintah.
Pemberian offset/kompensasi
dari Boeing harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin bagi industri dirgantara di Indonesia , baik bagi Industi Pesawat Terbang, Industri
Penerbangan, Industri Pemeliharaan Pesawat dan Engine dan juga meningkatkan
kemampuan sumber daya
Penyerapan Offset oleh PTDI
Khusus untuk PTDI
penyerapan offset dapat dilakukan untuk :
Ø Pembuat
dan pemasok ke Boeing untuk komponen 737,777
dan 787. Selain membuat pesawat, PTDI juga telah berpengalaman membuat dan
memasok langsung komponen bagi pesawat Airbus, A380, A320 and A321 dan
sebagai sub-contractor bagi komponen pesawat Boeing 767,777,787
dari Jepang dan Korea
Ø Peningkatan kemampuan teknisi untuk dapat melakukan
maintenance,overhaul dan repair pesawat Boeing 737 dan engine pesawat series
300,400,500 and 900. PTDI juga memiliki kemampuan untuk memelihara, merawat dan
memperbaiki pesawat dan mesin pesawat
737 old generation
Ø Penyedia jasa Rancang
Bangun Pesawat bagi Boeing . Para ahli rancang bangun pesawat di PTDI memiliki kemampuan dan sudah
dimanfaatkan oleh Airbus dan industri pesawat terbang lainnya untuk melakukan
pekerjaan rancang bangun pesawat
Peran dan Peluang bagi Diaspora Indonesia
Pemberian offset /
kompensasi dari Boeing dapat dimanfaatkan bagi
Diaspora Indonesia mantan PTDI maupun
non PTDI yang memiliki keahlian dan pengalaman dibidang pesawat yang tersebar
dimancanegara dan saat ini tidak bekerja dalam habitatyna untuk kembali ke
habitatnya. Bagi Diaspora Indonesia
nantinya dapat kembali bergabung ke squadnya di Bandung untuk bahu
membahu membangkitkan kembali PTDI. Pilihan lainnya para Diaspora Indonesia
dapat bergabung dengan IPTN North America, Inc (INA) yang merupakan anak perusahaan PTDI di Seattle
USA.
Manajemen PTDI sejak tahun
2007 telah mencanangkan kegiatan penyedia jasa rancang bangun pesawat melalui
INA, sejalan dengan upaya yang dilakukan untuk meraih peluang offset dari
Boeing atas pembelian pesawat Boeing oleh Lion Air dan Garuda Indonesia.
Sebagai lini terdepan yang
dapat bertatap muka setiap saat dengan Boeing, para ahli rancang bangun pesawat
yang bekerja di Seattle dapat bahu membahu dengan rekan2nya di Bandung dalam
menangani pekerjaan rancang bangun bagi pesawat Boeing. Jasa penyedia rancang
bangun pesawat ke Boeing dapat dilakukan dengan istilah “around the clock”,
dimana sebelum karyawan tersebut mengakhiri kerjanya di sore hari mereka dapat
mengirimkan pekerjaannya ke rekan di Bandung yang pada saat itu baru mulai
bekerja dan dapat mneruskan pekerjaan yang telah dilalukan rekan2nya di Seattle
. Keesokan harinya pada saat mereka mulai bekerja, mereka sudah menerima
kembali pekerjaan yang telah dilakukan rekan2nya di Bandung dstnya.
Around the clock work
concept ini dapat mengerjakan volume yang lebih besar dalam menyerap pemberian
offset dari Boeing dan tentunya akan dapat memberikan lapangan kerja yang lebih
banyak bagi para ahli rancang bangun pesawat di Bandung maupun diaspora
Indonesia di Seattle.
Analisa Ekonomi
} Total
pembelian pesawat oleh Lion Air dan Garuda : US$35 Milyar
} Offset/Kompensasi
dari Boeing 30% : US$10.5 Milyar
} Penyerapan program offset di Indonesia : Pembuatan Komponen, Peningkatan kemampuan
perawatan pesawat, Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan Penataan Ruang
Udara, Penciptaan lapangan kerja baru
} Penyerapan
program offset di USA melalui pengerjaan Engineering Package artinya
menciptakan peluang kerja bagi diaspora Indonesia di USA
Dampak
Program Offset
Di
Indonesia :
} Mempercepat
kebangkitan Dirgantara Indonesia, termasuk Industri Pesawat, Industri
Penerbangan, Sumber Daya Manusia yang merupakan wahana untuk mempersatukan
negara, mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat
Di USA :
Ø Membantu
pengurangan jumlah pengangguran di USA
Peluang offset yang telah
ditawarkan Boeing perlu ditindaklanjuti secara serius agar commitment offset yang telah diberikan Boeing
dapat menjadi kenyataan, rapatkan barisan
dan tingkatkan kerjasama diantara pemangku kebijakan dan pengambilan keputusan
ditanah air, tunjukkan spirit “ dengan
bersatu kita bisa”
Semoga tulisan ini
bermanfaat dan dapat memperkaya khasanah pengetahuan para Diaspora Indonesia
dimanapun berada maupun masyarakat di Indonesia tentang peluang offset dari
Boeing.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home