Seattle,
21 Oktober 2010
Yth
: Bapak Dino Pati Djalal
Duta Besar Republik Indonesia di USA
Assalamualaikum
Pertama-tama
kami ingin menyampaikan selamat atas penugasan bapak sebagai Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Amerika Serikat, semoga bapak
sukses selalu dalam menjalankan tugas mulia tersebut.
Selanjutnya
sebagai tindak lanjut dari pembicaraan Bapak Dubes dengan Dirut PTDI pada
tanggal 20 Oktober 2010, atas arahan dari Dirut PTDI, perkenankan kami
menyampaikan beberapa informasi yang mungkin
bermanfaat untuk melengkapi persiapan kunjungan Bapak ke Boeing pada
bulan November yang akan datang .
Informasi
yang kami sampaikan ini berawal dari pembicaraan kami beberapa waktu yang lalu
dengan berbagai pihak terkait seperti Bapak Rusdi Kirana CEO Lion Air sewaktu
beliau berkunjung ke Boeing tahun 2007 pada saat delivery pesawat pertama maupun
dalam beberapa kesempatan pertemuan lainnya, dan Bapak Emir Satar, Direktur
Utama Garuda Indonesia pada saat beliau mendampingi kunjungan Bapak
Presiden RI di Boston tahun 2009, sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan
industri kedirgantaraan di tanah air.
Program
ini dapat disusun melalui paket “The Industrial Cooperation Between BOEING
COMPANY-PT.Dirgantara Indonesia” dengan memanfaatkan adanya peluang bisnis atas
transasksi pembelian pesawat produksi Boeing oleh maskapai penerbangan
Indonesia. Program yang serupa sudah dimiliki antara PTDI dengan Airbus, dimana
saat ini PTDI memperoleh pekerjaan pembuatan bagian dari sayap pesawat A380 dari
Airbus .
Sebagai
informasi sampai saat ini Boeing sudah memperoleh order dari maskapai
penerbangan di Indonesia sebagai berikut :
1
178
pesawat B737-900ER dengan Lion Air dan sudah didelivery sampai dengan pesawat #
40 posisi per Oktober 2010 (Boeing delivery record)
2
43
pesawat B737-800NG dan 10 pesawat B777-300 dengan Garuda Indonesia dan sudah
didelivery sampai dengan pesawat #15 B737-800NG posisi per Oktober 2010 (Boeing
delivery record)
Total
nilai pembelian untuk kedua maskapai penerbangan tersebut mencapai nilai USD
$18.1 Milyar
Dalam
rangka menyeimbangkan (imbal balik) nilai transaksi perdagangan antara Amerika
dengan Indonesia dibidang kedirgantaraan, sudah selayaknya pemerintah
Amerika/Boeing dapat memberikan paket-paket pekerjaan ke Indonesia dalam hal ini
ke PTDI.
Mempertimbangkan
kondisi PT.Dirgantara Indonesia saat ini yang memiliki cukup banyak tenaga
skilled engineer yang berpengalaman namun lemah di bidang permodalan, maka jenis
pekerjaan yang dapat dikerjakan dan dapat menyerap nilai cukup besar dalam
paket
kerjasama imbal balik yang akan diusulkan adalah pekerjaan Engineering Services.
Pekerjaan engineering services sangat mengandalkan skill para tenaga engineer
PT.DI yang tersedia cukup memadai, sehingga pekerjaan ini dapat dilaksanakan
dengan lancar. Walaupun demikian opsi lainnya untuk paket pekerjaan komponen pun
masih dapat dibahas.bersama kalau memang Boeing
menghendakinya.
Sebagai
informasi saat ini terdapat sekitar 30 tenaga engineer ex-PTDI yang bekerja di
Boeing dengan masa kerja 3-10 tahun. Hal ini membuktikan bahwa tenaga engineer
PTDI tidak kalah kemampuannya dengan tenaga engineer di USA maupun dari Negara
lainnya.
Berdasarkan
data dan perhitungan yang pernah disampaikan
teman-teman engineer di PTDI, diperkirakan kita akan sanggup menyerap
pekerjaan engineering services sampai dengan volume bisnis hingga US$300 juta.
Optimisme
ini didasarkan pada kenyataan bahwa pekerjaan engineering services relatif tidak
banyak membutuhkan modal kerja dan dapat secepatnya dilakukan dengan
memanfaatkan kapasitas engineer PTDI yang saat ini tersedia cukup banyak
melebihi kebutuhan program internal perusahaan.
Guna
memperlancar proses, pada tahap awal agar tidak mengalami kesulitan dalam hal
export compliance dan komunikasi/koordinasi dengan Boeing, kegiatan
engineering services dapat dilakukan di Seattle dengan memanfaatkan fasilitas
gedung IPTN North America (INA),Inc dan tenaga engineer dari Indonesia (PT.DI)
yang didatangkan ke Seattle dengan menggunakan visa L-1 (inter transfer
company).
Untuk
hal ini kami sudah menjajaki dengan
lawyer keimigrasian di Seattle dimana sesuai penjelasan lawyer tersebut cara itu
merupakan jalan tercepat untuk mendatangkan tenaga engineer ke Seattle tanpa
khawatir mereka lari dan dibajak orang lain (karena hanya bisa bekerja di INA,
Inc).
Hal
ini perlu diantisipasi mengingat saat ini Homeland Security sangat ketat dan
tegas terhadap pelanggaran status keimigrasian.
Penjelasan
yang sama juga telah tersampaikan kepada beberapa pejabat terkait dan anggota
DPR melalui pendekatan informal selama kami mendampingi mereka ketika kunjungan
ke Boeing untuk menyaksikan peluncuran pesawat B737-900ER yang dipesan oleh Lion
Air pada tahun 2007, dimana pada saat jumpa pers dengan Ketua Komisi V –DPR pada
saat itu menghimbau kepada Boeing untuk dapat memberikan paket pekerjaan imbal
balik sekurang-kurangnya 10% dari nilai transaksi yang ada.
PTDI
pun sudah berupaya untuk melakukan pendekatan dan pembicaraan dengan pihak
Boeing untuk masalah ini, namun response yang positip belum kami peroleh sampai
saat ini.
Seperti
yang mungkin Bapak ketahui, Aerospace bisnis ini is “ highly political” bagi para
pabrikan seperti Boeing dan Airbus.
Untuk itu memang diperlukan keterlibatan dari petinggi di Indonesia agar kita
dapat meraih peluang bisnis ini dari Boeing.
Kami
harapkan dalam kunjungan Bapak Dubes ke Boeing dalam bulan November , peluang
ini dapat kita peroleh melalui wadah Industrial
Cooperation. Tidak lah berlebihan kiranya jika point
Industrial Cooperation ini pun dapat
diangkat menjadi salah satu topik/butir kesepakatan dalam kunjungan
Presiden Obama ke Indonesia, setidaknya juga akan mengharumkan nama Indonesia
jika hal ini terwujud.
Mohon
maaf jika kami mengganggu waktu Bapak Dubes dan memberanikan diri untuk
menyampaikan informasi ini, karena PTDI melihat peluang yang sangat besar dan jika hal ini
terlaksana akan membantu masalah kelangkaan order dan pekerjaan di PTDI,
sehingga kemampuan yang ada dari anak bangsa Indonesia dibidang kedirgantaraan
dapat dimanfaatkan. Terlampir juga kami kirimkan Company Profile untuk Seattle
Technology Engineering Center, sub unit dari IPTN North America yang kami
canangkan akan melakukan pekerjaan engineering dari
Boeing.
Terima
kasih atas waktu dan perhatian Bapak atas perihal yang kami sampaikan..
Sekali
lagi mohon maaf kalau penyampaiannya terlalu informal dan mungkin kurang
berkenan buat Bapak Dubes.
Salam
hormat,
Wassalamualaikum
Gautama Indra Djaja
Direktur Utama
IPTN North
America, Inc (US subsidiary Indonesian
Aerospace)
Tembusan : Bpk.
Budi Santoso - Direktur Utama PTDI
0 Comments:
Post a Comment
<< Home