Pada tanggal 8 Agustus 2006 telah dilakukan Roll Out pesawat 737-900ER pesanan Lion Air dari Lokasi Pabrik Boeing di Renton.
Dalam kesempatan tersebut hadir delegasi dari Indonesia yang terdiri dari Dirut Lion Air (Rusdi Kirana), Dirjen Perhubungan Udara (Tatang Ikhsan) dan Ketua Komisi V DPR RI dan beberapa anggota dari lintas fraksi.
Saat ini Lion Air sudah menandatangani kontrak pembelian firm sebanyak 60 pesawat 737-900ER senilai $3.7 Milyar dengan jangak waktu penyerahan pesawat secara bertahap dalam kurun waktu 5 tahun.
Bapak Rusdi Kirana menjelaskan bahwa Lion Air merencanakan akan menambah armada 737-900ER ini sampai 100 pesawat untuk mengantisipasi kebutuhan pesawat bagi penumpang di wilayah Indonesia dan Regional Asia. Beliau juga merencanakan untuk membeli pesawat 787 Dream Liner pada saatnya nanti.
Keberhasilan dari bisnis airline Lion Air ini terletak dari kerja keras dari seluruh pimpinan dan staf dalam menjalankan operasinya. Perlu kita acungi jempol kiat Pa' Rusdi dan stafnya sebagai salah satu perusahaan penerbangan dengan predikat low cost carrier di Indonesia, namun tetap menjaga mutu jasanya. Rusdi Kirana terkenal dengan kesahajaan dan kesederhanaannya tapi penuh dengan commitment terhadap misinya. Jauh dari hingar bingar dan penampilan sebagai selebritis, tak segan-segan beliau terjun langsung kelapangan dengan kaos T-shirt dan celana pendek untuk berbaur dengan para teknisi di appron maupun di counter ticket dalam rangka menjamin lancarnya operasi penerbangan. Perlu dicontoh bagi para executive airline lainnya di Indonesia, terutama yang berbendera BUMN.
Sengaja Pa' Rusdi mengundang para wakil rakyat yang terkait dengan urusan transportasi dalam kesempatan acara Roll Out tersebut dengan tujuan untuk menyamakan visi antara Bapak-Bapak anggota parlemen terhormat dengan misi Lion Air dan juga dalam memutuskan pembelian pesawat 737-900ER ke pabrik Boeing.
Dalam kesempatan tersebut Dirut Lion Air , Dirjen Perhubungan Udara, Ketua Komisi V DPR dan Dirut INA, Inc sepakat bahwa dari transaksi pembelian pesawat Lion perlu dilakukan usaha-usaha untuk memanfaatkan semaksimal mungkin aliran transaksi balik dari Boeing ke Indonesia, khususnya PTDI. Secara spesifik dalam wawancara dengan majalah internal Boeing, Frontier, Ketua Komisi V DPR dalam press releasenya telah meminta kesediaaan Boeing untuk dapat mengusahakan transaksi balik ke Indonesia dalam hal ini PTDI sebesar 10% dari nilai kontrak yang ada.
Hal ini disambut baik oleh Senior Vice President Sales Boeing Dinnesh Keshkar yang dalam kesempatan terpisah pada saat acara jamuan makan malam dengan delegasi dari Indonesia, menyatakan akan mengakomodasi hal ini , dimana pada saat itu juga telah diserahkan proposal kemampuan PTDI dari Bisnis Unit Aero Structure oleh Dirjen Perhubungan Udara kepada Mr. Dinnesh Keshkar.
Cat : Dirut INA, Inc secara khusus juga telah berbincang langsung dengan Mr. Keshkar malam itu dan mendapat sambutan posotip dari Mr. Keshkar.
Boeing perlu menjaga hubungan baik dengan Lion Air dan Dept Perhubungan sehubungan dengan besarnya order yang sudah dan akan diterima dari Lio Air dan juga cukup banyak armada pesawat 737-200 yang dioperasikan di Indonesia oleh Airlines di Indonesia.
Dari hasil koordinasi Dirut INA, Inc dengan Dirut Operasi PTDI, diharapkan dalam waktu dekat delegasi dari PTDI akan berkunjung ke Boeing - Seattle untuk menindaklanjuti peluang bisnis ini bagi PTDI. Beberapa peluang bisnis dapat diserap PTDI dalam bentuk pembuatan komponen bagi pesawat Boeing, penyiapan organisasi dan fasilitas maintenance bagi pesawat 737-900ER milik Lion Air. Juga sedang dipikirkan kemungkinan pemanfaatan final assy di PTDI bagi pesawat Boeing.
Jika di kurs dalam rupiah, maka peluang bisnis yang ada bagi PTDI dapat mencapai nilai Rp 4 triliun, suatu nilai yang cukup fantastis untuk ukuran order dan dibandingkan dengan perolehan order yang ada saat ini bagi PTDI.
Mari kawan-kawan di PTDI, kita singingkan lengan dan baju, kejar dan raihlah peluang yang ada ini, satukan barisan, yakinkan pelanggan kita mampu menangani pekerjaan yang diberikan dengan kualitas dan delivery yang prima.
Pa Tatang, Pa' Indra, Pa Zulkifli (dari Fraksi PAN) dan Pa' Rusdi Kirana dengan latar belakang pesawat 737-900ER
Pa Indra dan Pa Mukowan (Ketua Komisi V DPR-RI) di Quen Anne dengan latar belakang Space Needle
Pa. Indra dan Pa' Halim Kalla (Chairman Lion Air) dan Pa' Abu Bakar (Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKS)
Ucapan Selamat kepada Lion Air dan Boeing dari INA, Inc
Dear Mr. Rusdi Kirana and Mr. Dinesh. A.Keskar,
I would like welcome all Indonesian delegations coming from Indonesia and Washington DC to Seattle. You came in at the right time when it is nice, beautiful and warm outside almost like in Indonesia.
I would like congratulating Lion Air and Boeing for this historic aerospace business & world travel event. As an Indonesian I am very happy and very proud. This event is the sign of progress, success, and prosperity for all Indonesian, especially when we all read on the headlines, these recent years, mostly were about tsunamis and earthquakes.
I hope the deliveries of all B737-900ER aircrafts will be timely and followed by future orders. It is my hope also, I on behalf of PT Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace) to be re-united with Boeing in working partnership. We are not strangers to each other. We worked for many years together. In the past we had manufactured components for B737-300, 757 and B767. The success we see today will be truly heartfelt by all segments of Indonesian should we have the opportunity to be a apart of it also.
The Indonesian’s PT Dirgantara Indonesia is still now manufacturing components for A380, Bombardier and CASA and would be proud to be contributing again in Boeing production lines.
Welcome again to all the delegations, congratulation, success and prosperity to Lion Air & Boeing.
Best and warm regards,
Gautama Indra Djaja
President IPTN North America, Inc
1035 Andover Park West
Seattle, WA98188
P : 206-575-6507
F : 206-575-6391
Cell : 425-443-5796