Edisi 1 , Juli 2006
Bapak2 & Ibu Ysh
Alhamdulillah kami sudah tiba di tanah air dengan selamat. kami menghaturkan ucapan terima kasih atas penerimaan yang hangat dan layanan prima.
Wass ww KK
.........
Demikian berita sms singkat yang diterima dari Bapak Kusmayanto Kadiman - Menteri Negara Riset dan Teknologi, setelah beliau tiba kembali di tanah air dari perjalanan dinas beliau ke USA, termasuk ke Seattle dan sempat mengadakan acara ramah tamah dengan masyarakat Indonesia yang bermukim di kota Seattle dan sekitarnya serta juga hadir perwakilan dari Vancouver (Pa Iman Enoch dan keluarga) dan Portland (Pa' Iskandar beserta Ibu)
Acara ramah tamah yang diakomodasi bersama antara IPTN North America Inc dan Konsulat Jenderal RI San Francisco mendapat perhatian cukup besar dari masyarakat Indonesia, lebih dari 100 orang hadir dalam acara tersebut dibawah cuaca khas kota Seattle sore itu dan suasana yang cukup semarak namun sederhana digedung IPTN Building yang cukup luas dan asri yang memang disiapkan untuk menjamu kunjungan Pa' Kus dan rombongan.
Tokoh masyarakat di Seattle (Pa' Cipung, Joehan, Aang, Aris dan Ismail) tampak bersiap-siap menyambut kedatangan Pa' Kus beserta rombongan
Tepat pukul 7:00 malam rombongan Menteri Ristek tiba di tempat pertemuan, tampak Pa' Kus bersama Pa' Indra (Dirut IPTN-NA, Inc) memasuki gedung pertemuan
Pa Indra tampak berbincang serius dengan Pa' Kus menjelaskan tentang aktifitas bisnis IPTN-NA disaksikan oleh Pa' Iman
IPTN-NA Virtual Office Executive merupakan salah satu peluang bisnis baru bagi IPTN-NA Inc dan Pa' Kus sangat tertarik dengan idea tersebut dan akan membantu memasarkannya di Indonesia, Pa' Aang (Controller) sedang "action" memaparkan/menjual konsep tersebut kepada Pa' Kus
Tak terasa waktu terus bergulir, perut sudah mulai menyanyi, hidangan makan malam pun segera disantap. "Batagor" Bandung juga tersaji malam itu , salah satu dari sekian macam hidangan yang di catter secara profesional. Menu-menu tambahan berupa sumbangan dari rekan ibu-ibu ex PTDI yang saat ini "nyangkul" di Boeing tersusun dengan cantik dan menggugah selera hadirin.
Mmmmmm.... nyammmm.....nyammmm.....nyammmm...
Fruit Master Piece nya Mank Aang
Ternyata para ilmuwan kita termasuk golongan "ahli hisab" , sedang menikmati cuaca malam di kota Tukwila, rehat sejenak sebelum kultum dimulai. Kade atuh Bapak-Bapak, baru2 ini ada temen kita yang di baloon karena termasuk golongan "ahli hisab"
Acara dilanjutkan dengan mendengarkan "kultum" dari Pa' Kus dan dipandu oleh Pa' Ismail yang cukup piawai dalam menjalankan tugasnya sebagai MC.
Diawali sambutan selamat datang dari Pa' Deddy Hadi, Konsul Ekonomi KJRI San Francisco yang mewakili Ibu Konsul Jenderal, Raziati Tanzil yang berhalangan hadir karena kesibukan rutin.
Pa Deddy dalam sambutan menyampaikan informasi tentang keresahan yang dirasakan masyarakat Indonesia di USA sehubungan dengan kesan "keterpurukan " bangsa Indonesia hampir disemua bidang dimata dunia sehubungan dengan perkembangan yang terjadi di tanah air serta menyampaikan harapan masyarakat agar pemerintah dibawah kepemimpinan SBY dapat berbuat lebih banyak dan secepatnya dapat memulihkan keadaan dengan program-program yang nyata.
Selanjutnya sambutan selamat datang diberikan oleh Pa' Indra selaku Dirut IPTN-NA, Inc yang dalam kesempatan tersebut juga melaporkan tentang perkembangan IPTN-NA sebagai anak perusahaan PT. Dirgantara Indonesia sejak berdiri pada tahun 1992.
Ibarat mutiara yang pernah bersinar cemerlang lalu meredup sinarnya seiring dengan krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1998, saat ini Manajemen IPTN-NA sedang berusaha untuk bangkit kembali mengasah mutiara tersebut dengan melakukan terobosan bisnis tidak hanya di Indonesia , namun juga kepada customer di Abu Dhabi, Pakistan, Korea Sealatan, Malaysia, Thailand, Turkey, Columbia dan USA.
Pa' Indra menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dari Unit Pelaksana Teknis Teknik Modifikasi Cuaca- BPPT yang dibawah koordinasi Kementrian Ristek dalam mendukung program Modifikasi Cuaca di PT. INCO Sorowako dalam hal pengadaan Doppler Radar Cuaca. Bahkan melalui program tersebut, saat ini IPTN-NA dan BPPT telah mendapatkan kepercayaan dari Weather Modification Inc di Fargo North Dakota untuk menangani proyek serupa di negara Brunai, Pakistan, Malaysia dan Australia dan Nota Kesepakatan Kerjasama akan dibuat bersama pada saat kunjungan Team BPPT dan IPTN-NA pada tanggal 15 Juli 2006 ke WMI, Inc di Fargo. Terobosan bisnis yang brilian menurut Pa' Jana (Deputy Teknik Pengembangan Sumber Daya Alam - BPPT), dimana INA, Inc nantinya sebagai ujung tombak pelaku bisnis modifikasi cuaca dengan didukung teknologi dari WMI, Inc , namun pelaksanaan dilapangan oleh para ilmuwan Indonesia dari BPPT dan teknisi PTDI
Acara utama malam itu berupa " kuliah tujuh puluh menit " yang dilantunkan Pa' Kusmayanto yang juga mantan Rektor Institut Teknologi Bandung sangat menarik dan penuh bobot ilmiah mengenai informasi terkini di tanah air dalam upaya pemerintah dibawah SBY menghadapi masalah yang ada, khususnya dalam mengatasi masalah kerawanan energi baik BBM maupun kelistrikan, berupa kiat "new deal" mengembangkan energi biodiesel yang bahan bakunya dari tumbuh2an melalui pembukaan lahan baru sebesar 6 juta hektar di area HPH yang tidak produktif.
Peampilan dan gaya yang santai dan humor yang dimiliki Pa' Kus membuat hadirin bersemangat dan setia mendengarkannya. Menurut beliau doa Pa' Harto dan SBY sangat jauh berbeda, kalau dahulu Pa' Harto selalu berdoa agar harga minyak terus naik, saat ini SBY berdoa agar harga minyak tidak naik !!!, hal ini disebabkan konsekuensi yang harus ditanggung pemerintah dalam bentuk subsidi sebesar Rp 4 triliun untuk setiap kenaikan harga minyak dunia sebesar $1.00. Indonesia hanya mampu memenuhi 40% kebutuhan BBM dari produksi dalam negeri karena keterbatasan produksi kilang minyak yang dimiliki. mau membangun baru tidak punya dana, akibatnya produksi minyak mentah dikirimkan keluar negeri untuk diproses dan diimport kembali ke Indonesia sebagai BBM. Ironisnya kalau di negara maju kerosene digunakan sebagai bahan bakar roket, di negara kita sangat sangat ironis menjadi bahan bakar untuk kebutuhan memasak dengan harga Rp 6000 per liter yang tentunya sudah disubsidi pemerintah. Nampaknya doa Pa' Harto yang saat ini didengar Tuhan papar Pa' Kus.
Beliau juga menjelaskan parahnya masalah korupsi yang masih merajalela ditanah air, walaupun KPK sudah cukup bekerja keras. Namun hasilnya sudah tampak dimana kecenderungan makin menurun, setidaknya berpikir dulu sebelum terlibat masalah seperti yang banyak dibaca di masmedia
Malam kian merayap namun pengunjung masih setia mengikuti acara diskusi dengan Pa' Kus, yang dilanjutkan dengan acara tanya jawab dengan para hadirin.
Pa' Kus berpesan silakan tanya sepuasnya, marahin juga boleh, usul juga boleh, tapi jangan tanya masalah politik katanya, "urang poek lamun ditanya masalah politik" ceunah
Para penanya berhamburan mengacungkan tangannya, diantara penanya tampak Pa Cipung, Pa Adron, Pa' Gatot, Pa' Iwan,Pa' Iskandar, Pa' Dicky, Pa' Icad, Pa' Arief dan Bu' Wawung, juga dari para pelajar di Seattle yang tergabung dalam "Satria News" (maaf kalo ada yang gak kesebut namanya abis sibuk jepret2 sih).
Pa' Kus menjawab semua pertanyaan yang ada yang intinya berkisar tentang apakah pemerintahan SBY memiliki program kerja jangka panjang seperti yang dimiliki pendahulunya
sejak jaman Pa' Karno s/d Pa' Harto dengan Repelita dan bagaimana jaminannya program tersebut akan dijalankan kalau pemerintah selalu digoyang oleh para politikus ditanah air.
Juga ada pertanyaan tentang kebijakan IT ditanah air, bagaimana kelanjutan hasil kunjungan SBY ke Microsoft, pertanyaan tentang rencana pengembangan teknologi di RI, jangan terulang kasus seperti di PTDI yang sekarang hanya jadi pabrik panci (????###@@@@), penciptaan iklim usaha yang aman dan birokrasi yang singkat untuk investasi di Indonesia, wuah pokoknya banyak deh.....
Pa Kus dengan tangkas menjawab semua pertanyaan tersebut dengan gayanya yang khas tea dan ilustrasi jawaban yang pas dan mudah ditangkap para hadirin yang kadang-kadang diselingi dengan humor segar, misalnya profesi yang menyimpang dari para alumnus IPB, yang banyak jadi bankir, CEO di perusahaan Industri Tekologi, sehingga ada anekdot Institut Pleksibel Bangeut buat IPB, hehehehe.... bisa aja si Bapak Teh, punten Pa Is nya.....
Jargon para ekonom Indonesia yang melansir istilah "pertumbuhan ekonomi yang negatif", lamun tumbuh kedahna teh positip naha atuh aya tumbuh negatip.
Pa' Kus juga menyampaikan informasi tentang implementasi Indonesia Government Open Source dilembaga-lembaga dibawah kepemimpinannya dalam rangka melepaskan ketergantungan Indonesia terhadap platform software baku seperti Microsoft dll dan beliau meragukan niatan Microsoft untuk melibatkan Indonesia sebagai salah satu pusat research pengembangan software.
Arief menimpalinya bahwa tidak semua orang di Microsoft berpendapat seperti yang dipaparkan Pa' Kus, justru yang diragukan seberapa jauh hasil research dari para IT'ers di Indonesia nantinya mendapatkan legitimasi di dunia Internasional, karena dari sekian banyak publikasi software yang ada jarang sekali karya tulis dari orang Indonesia termuat.
Diakui oleh Pa' Kus bahwa beliau termasuk Phd yang miskin dengan karya tulis ilmiah sepulangnya memperoleh gelar Phd di Australia dan secara umum di Indonesia para peneliti / ilmuwan kurang memiliki gairah untuk melakukan penelitian dan membuat karya tulis ilmiah karena kurangnya dana penelitian dari pemerintah. Boro2 mau research, buat beli susu anak saja sulit. Sehingga beliau dengan gamblang menegaskan termasuk pribadi yang mendukung ekspor tenaga kerja ke luar negeri dan tidak terlalu mempermasalahkan "nasionalisme" dan terlalu ideal dan muluk-muluk meminta orang Indonesia yang ada di LN untuk kembali membangun Indonesia. Pa' Kus menganggap para ex patriat Indonesia di LN adalah "ambassador" dari Indonesia yang diharapkan tetap membina hubungan dengan Indonesia dan kalau memungkinkan memberikan peluang kerja bagi saudara2nya yang ada di Indonesia seperti yang dilakukan para imigran dari India. Kembali ke tanah air saat ini hanya menambah beban pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang sangat sulit saat ini dan dikhawatirkan akan menambah jumlah orang yang masuk dalam golongan "pra sejahtera"
Adron menimpalinya dengan harapan bisa memberikan masukan-masukan positip tentang kemungkinan off load beberapa pekerjaan software yang ada di Seattle untuk dapat dikerjakan di tanah air. Pa' Kus langsung menyambut usulan tersebut dan bersedia menjadi media penghubung baik dalam kapasitas sebagai Menteri atau melalui group profesional Tekno Media.
Khusus tentang PTDI , Pa' Kus menjelaskan bahwa saat ini Management PTDI berusaha recover dengan mencari peluang bisnis pembuatan komponen, antara lain subkontrak pembuatan komponen A380 , CN235 dan juga kontrak dari Bombardier serta juga menangani kebutuhan Departemen Pertahanan yang saat ini diarahkan sebanyak mungkin menggunakan produk lokal jelas beliau.
Akhirnya acara ditutup dengan penyerahan Certificate of Appreciation dari Pa' Indra kepada kepada Pa' Jana sebagai penghargaan setinggi2nya dari PT. IPTN North America kepada BPPT dalam hal ini Unit Pelaksana Teknis Teknik Modifikasi Cuaca yang telah memberikan kepercayaan kepada INA, Inc untuk mendukung program modifikasi cuaca di Sorowako.
Pa' Jana menerima Certificate of Appreciation tersebut dan menyatakan terima kasih atas dukungan yang diberikan Management INA, Inc sehingga program BPPT dapat terbantu dan terlaksana dengan baik dengan tepat waktu, mengingat BPPT sebagai lembaga Riset tidak dibenarkan untuk berbisnis, sehingga kehadiran INA, Inc sebagai badan bisnis di Seattle USA dapat dalam menjembatani peluang bisnis modifikasi yang ada dari PT. INCO.
Bahkan dengan pengalaman di PT. INCO , sudah dapat ditingkatkan hubungan bisnis dengan adanya MOU segitiga untuk prospek bisnis modifikasi cuaca di beberapa negara Asia dalam waktu dekat.
Photo bersama dengan Pa' Kus menjadi puncak acara malam itu yang berakhir pukul 11:00 malam, yang merupakan rekor tersendiri bagi suatu pertemuan antara pejabat Indonesia/ Menteri dengan masayrakat di Seattle.
The people behind the screen at that night.................
Chef and her crews imported from Bandung..........hehehehhee
Nuhun Bu Lis , eta batagor na raos pisan... cek Pa Kus teh.
Nuhun Bu Linda atas dokumentasinya yang bagus, Pa' Deddy tos naroskeun wae photo2 na